MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

 

sumber gambar: https://www.kompasiana.com/ 


Materi untuk kelas X Fase E: Landasan Hidup Religius

 

Toleransi (bahasa latin tolare:  membiarkan) berarti adalah suatu sikap yang membiarkan atau memberi kebebasan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Toleransi juga berarti suatu sikap menghormati antar kelompok atau individu dalam masyarakat. Dengan adanya sikap toleransi kita dapat menghindari terjadinya diskriminasi dari segala jenis perbedaan yang ada dalam kelompok masyarakat. Toleransi  dalam  beragama  berarti  memberikan  kebebasan  kepada siapa  saja  untuk  memeluk  agama  berdasarkan  kepercayaanya  dan merupakan sebuah sikap bersedia untuk hidup berdampingan dengan siapa saja yang berbeda keyakinan dengan kita berdasarkan prinsip saling menghormati.

Kerjasama   dapat   diartikan   sebuah   usaha   yang   dilakukan   oleh beberapa individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia memerlukan bantuan manusia lainnya dalam menjalani hidup atau saling membutuhkan satu sama lain. Dalam beragama, kerjasama diperlukan sebagai salah satu media pendekatan antar umat beragama.

Toleransi dan kerjasama dalam beragama berarti sikap yang harus ada dalam diri seseorang untuk menciptakan kehidupan antar umat beragama yang rukun dan damai. Beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam memupuk sikap toleransi dan mengembangkan kerjasama antar umat beragama:

1.     Menanamkan sikap saling menghargai antar umat beragama

 

2.    Memiliki  kesadaran  terhadap  diri  sendiri  bahwa  perbedaan adalah sebuah realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu kita harus bisa menerima perbedaan antar umat beragama

3.    Saling mengasihi satu sama lain sebagai makhluk ciptaan tuhan, dan menghilangkan prasangka buruk terhadap perbedaan satu sama lain

4.    Menciptakan suasana kehidupan beragama yang nyaman dan kondusif untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama.

Sila pertama Pancasila mengajarkan kepada kita untung saling menghargai antar umat beragama dan sebagai generasi muda penerus bangsa sudah seharusnya kita menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata dimanapun kita berada. Dengan begitu, nilai positif  yang  kita  dapatkan sebagai  manusia yang  ber-Tuhan, dapat tercermin  dalam perilaku kita sehari-hari dan menjadi panutan bagi orang lain. Dan sebisa mungkin, kita harus menghindari segala jenis permasalahan yang dapat memicu pertikaian di masyarakat, salah satunya dengan cara bersikap bijak dalam bertindak dan lebih mengedepankan sikap dan toleransi dalam hal apa pun.

 Kendala-Kendala dalam Kerukunan Antar Umat Beragama

 

1. Rendahnya Sikap Toleransi

 Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di Indonesia, adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance) sebagaimana diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung (indirect encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif.

 

 


 
Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan. Tentu saja, dialog yang lebih mendalam tidak terjadi, karena baik pihak yang berbeda keyakinan/agama sama- sama menjaga jarak satu sama lain. Masing-masing agama mengakui kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu sama lain bertindak dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya.   Sehingga   dapat   menimbulkan   sikap   kecurigaan diantara beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan timbullah yang dinamakan konflik.

2. Kepentingan Politik

 Faktor Politik, Faktor ini terkadang menjadi faktor penting sebagai kendala dalam mncapai tujuan sebuah kerukunan anta umat beragama khususnya di Indonesia, jika bukan yang paling penting di antara faktor- faktor  lainnya.  Bisa  saja  sebuah  kerukunan  antar  agama  telah dibangun   dengan   bersusah   payah   selama   bertahun-tahun   atau mungkin berpuluh-puluh tahun, dan dengan demikian kita pun hampir memetik buahnya.

Tanpa politik kita tidak bisa hidup secara tertib teratur dan bahkan tidak mampu membangun sebuah negara, tetapi dengan alasan  politik  juga  kita  seringkali  menunggangi  agama dan memanfaatkannya.

3. Sikap Fanatisme

 Dikalangan Islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang   pemahaman   keagamaan   yang   dapat   dikategorikan sebagai  Islam  radikal  dan  fundamentalis,  yakni  pemahaman keagamaan yang menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.

 Tentu saja, dalam agama Kristen juga ada kelompok eksklusif seperti ini. Kelompok Evangelis, misalnya, berpendapat bahwa tujuan utama gereja adalah  mengajak  mereka yang  percaya  untuk meningkatkan keimanan dan mereka yang berada "di luar" untuk masuk dan bergabung. Bagi kelompok ini, hanya mereka yang bergabung dengan gereja yang akan dianugerahi salvation atau keselamatan abadi. Dengan saling mengandalkan pandangan-pandangan setiap sekte dalam agama teersebut, maka timbullah sikap fanatisme yang berlebihan.

Pamela Espland dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Ramaja Gaul menuliskan 9 (sembilan) alasan bagi para remaja untuk pergi ke rumah  ibadah  atau  menghadiri  pertemuan-pertemuan  keagamaan, yaitu sebagai berikut:

1.  Komunitas religius mengurangi tindakan-tindakan penuh resiko.

Remaja  yang  aktif  dalam  kegiatan  keagamaan  memiliki  risiko yang  lebih  kecil  untuk  terkena  pengaruh  negatif  pergaulan, seperti penggunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, dsb, dibandingkan dengan remaja yang tidak bergabung dengan komunitas keagamaan.

2.  Komunitas religius mengajarkan nilai-nilai.  Nilai-nilai kebaikan ini akan mengarahkan para pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan membuat pilihan-pilihan positif.

3.  Komunitas religius tidak memiliki batasan usia. Tiadanya batasan usia membuat kita dapat bertemu dengan orang-orang dari berbagai tingkatan usia.

4.  Komunitas  religius  menyediakan  perlindungan  dan  sandaran.

 

Kamu akan menjalin hubungan dengan guru-guru pelajaran agama, pemimpin kaum muda, rekan sebaya, keluarga, dan pembimbing yang peduli padamu dan selalu siap membantu pada saat senang dan susah.

5.  Komunitas religius menaruh harapan tinggi pada kaum muda.

 

Pemahaman akan potensi besar membuat komunitas religius selalu memotivasi dan memfasilitasi remaja untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, sukses dan berprestasi.

6.  Komunitas religius menyediakan kesempatan agar kamu menjadi anggota kelompok yang bisa berkontribusi.

7.  Komunitas religius mendorong kamu untuk melayani orang lain.

 

Orang   yang   terbaik   adalah   orang   yang   paling   banyak memberikan manfaat bagi orang lain.

8.  Komunitas religius memupuk kemampuan bersosialisasi dan sifat kepemimpinan. Komunitas ini memberi kesempatan pada remaja untuk memimpin, merencanakan program, menjadi pemimpin agama bagi rekan-rekan sebaya dan anak yang lebih muda melalui kegiatan positif.

9.  Komunitas religus menawarkan stabilitas. Sesuatu yang dibuat oleh manusia pasti akan mengalami perubahan. Hanya nilai-nilai dan ajaran agama yang berasal dari Tuhan yang tidak akan pernah berubah.

 

 Sumber :

 https://nibiobank.org/contoh-kerjasama-antar-umat-beragama/

Komentar

  1. Nama anggota :
    -Natasya Putri Prayitno (26)
    - Qidam Nazareno (29)
    - Reffa Putri Nurita (30)
    - Yurike Aprilia Prastika (33)

    Jawab :
    1. A. Tidak menghina agama yang diyakini orang lain
    B. Tidak memaksakan agamanya kepada orang lain
    C. Menghormati agama orang lain
    D. Bersikapbijak dalam bertindak dan lebih mengedepankan sikap dan toleransi 

    2. A. Menanamkan sikap saling menghargai antar umat beragama
    B. Saling mengasihi satu sama lain sebagai makhluk ciptaan tuhan, dan menghilangkan prasangka buruk terhadap perbedaan satu sama lain
    C. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang nyaman dan kondusif untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama.

    BalasHapus
  2. Hanvrista Falla S. (17)
    Mayka Cindy Mulansari (22)
    Nazwa Azzahra P. P (27)
    Zakhqi Maylan P. (35)

    (1)
    1. - Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
    - Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita.
    - Menjaga silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
    - Memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama untuk berdoa sesuai agama
    masing.
    - Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antar umat beragama.

    (2)
    1. Menanamkan sikap saling menghargai antar umat beragama

    2. Memiliki kesadaran terhadap diri sendiri bahwa perbedaan adalah sebuah realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu kita harus bisa menerima perbedaan antar umat beragama

    3. Saling mengasihi satu sama lain sebagai makhluk ciptaan tuhan, dan menghilangkan prasangka buruk terhadap perbedaan satu sama lain

    4. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang nyaman dan kondusif untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama.

    BalasHapus
  3. nama kelompok
    1.Bintang Gatut Prakaca Alifian Pramudya /8
    2.Brinanda yeyar ages maretha /9
    3.Fisella Eka Rahmawati/16
    4.Nabila Mutiara Pertiwi/24

    Jawaban :
    1. - tidak menghina agama yang dianut orang lain
    - tidak memaksakan agamanya kepada orang yang lain
    - saling menghargai dan menghormati agama orang lain
    - meningkatkan rasa toleransi
    - melaksanakan ibadah sesuai agamanya.

    2. - meningkatkan sikap toleransi dan tenggang rasa
    - mempererat tali silaturahmi dengab melaksanakan sejumlah kegiatan secara bersama sama
    - meningkatkan partisipasi dalam kegiatan lintas agama
    - senantiasa berpikiran positif dan tidak mudah terprovokasi.

    BalasHapus
  4. Nama Anggota : Aipda Surya Brigita (3), Charen Anjali P. (10), Deva Cerry Aulia (12), Muhamad Shalahudin Akbar (23)
    Jawaban :
    1. Tidak menganggu teman beribadah, Tidak menghina-hina agama lain, tetap berkerja sama walaupun memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda, Tidak memaksakan keyakinan terhadap orang lain, tetap menghadiri acara masyarakat walaupun memiliki keyakinan yang berbeda.
    2. Membuat sebuah musyawarah yang melibatkan semua umat agama untuk bertukar pandangan, menolak ajaran radikalisme, menindak tegas hal hal yang berbau SARA.

    BalasHapus
  5. Nama anggota:
    1. Bella Vista (07)
    2. Davilla Angela (11)
    3. Farras Ammar (15)
    4. Nasya Sheryl (25)

    1. a. tidak menghina agama yang diyakini orang lain
    b. menghormati agama orang lain
    c. menjaga kerukunan antar umat beragama
    d. beribadah dengan baik sesuai dengan ajaran agama yang dianut
    2. berkomunikasi, toleransi, tidak saling acuh, saling sapa menyapa

    BalasHapus
  6. Nama kelompok:
    1.adhe ayudya bhakti(01)
    2.ennabel oktarellia(13)
    3.johanda ibra da Silva(18)
    4.mayang cahyaningtyas(21)

    Jawaban:
    1.-tidak menghina agama lain
    -tidak memaksa seseorang untuk agama tertentu
    - saling tenggang rasa
    -mematuhi aturan keagamaan

    2.-membangun sikap toleransi dan saling menghormati
    -menghindari penyebaran berita hoax yang berkaitan dengan agama
    -meningkatan partisipasi dalam kegiatan lintas agama
    -meningkatkan pemahaman tentang agama

    BalasHapus
  7. Nama anggota:
    Angelina Fila Defia C.W. (6)
    Pink Lailanke (28)
    Yusufi Cendikia A. (34)
    Zakiya Nisa'ur Rochmah (36)
    Jawaban:
    Nomor 1
    1. Menanamkan sikap saling menghargai antar umat beragama.

    2. Memiliki kesadaran terhadap diri sendiri bahwa perbedaan adalah sebuah realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu kita harus bisa menerima perbedaan antar umat beragama.

    3. Saling mengasihi satu sama lain sebagai makhluk ciptaan tuhan, dan menghilangkan prasangka buruk terhadap perbedaan satu sama lain.

    4. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang nyaman dan kondusif untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama.

    Nomor 2
    Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membangun keberagaman dalam umat beragama:

    1. Menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua orang termasuk seluruh agama dan keyakinan.

    2. Memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menjalankan dan menunjukkan keyakinannya dengan bebas, tanpa diskriminasi atau intimidasi.

    3. Menciptakan dialog dan kerja sama antar pengikut agama dan keyakinan yang berbeda.

    5. Mengamankan keterlibatan seluruh kelompok agama dan keyakinan dalam proses politik, sosial, dan ekonomi dalam masyarakat.

    6. Menjunjung tinggi prinsip toleransi dan saling menghormati yang merupakan inti dari nilai keberagaman agama dan keyakinan.

    BalasHapus
  8. Anggota Kelompok :
    1. Ahmad Priyo Hadi K (03)
    2. Ardelia Cahyadewi M (08)
    3. Zahra Maula Syafa S (35)
    4. Zana Nazilla V (36)

    Jawaban :
    1.A. Menghargai dan menghormati orang yang berbeda agama
    B. Tidak memaksakan agamanya kepada orang lain
    C. Memberi kebebasan mereka untuk beribadah dan memeluk agamanya masing masing

    2. Mengadakan musyawarah dengan melibatkan perwakilan agama lain agar tidak ada kesalah pahaman dan sama sama lapang dada menerima hasil keputusan.

    BalasHapus
  9. Anggota kelompok :
    • Fadhil Tsany Udhiharya (16)
    • Elyzabeth Gita Pujiono (15)
    • Gloria Caya Pratista R. (20)
    • Margaretha Gita Pujiono (23)

    Menurut pendapat kami :
    1.) Tidak menghina perbedaan agama saat berada di sekolah maupun masyarakat , Menghargai agama lain saat ada yang merayakan ibadah di lingkungan masyarakat , Menjaga kerukunan antar umat beragama , Tidak menyebar informasi jelek tentang agama lain.

    2.) Lebih bersikap dewasa dan menjalin hubungan di lingkungan masyarakat dan sekolah , agar tetap nyaman dan tidak terjadi perkelahian yang tidak di inginkan dan tetap berteman dengan orang yang berbeda agama.

    BalasHapus
  10. ANGGOTA KELOMPOK:
    Ananda Ayu Kurnia Putri (7)
    Mahya Satya Nirwana (22)
    Naila Khoirunisa (25)
    Shafina Aulia Rizka Putri (30)

    Menurut pendapat kami:
    1. Gotong royong dalam membangun tempat ibadah, menghadiri dan mengikuti kegiatan keagamaan, tidak saling menjelek jelekkan umat dalam kelompok seagama, tidak menghina dan bermusuhan antar umat.

    2. Umat beragama diberi kebebasan beribadah sesuai dengan agama masing masing, saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama.

    BalasHapus
  11. Anggota Kelompok
    1. Agatha Kristinawati Himawan (1)
    2. Agnes Marchelina Afandi (2)
    3. Arella Ranaa Nabila L (9)
    4. Rakhadya Atha Naryama (29)

    Menurut pendapat kami :
    1.) Saling menjaga tempat ibadah agama lain, menjaga keheningan saat agama lain beribadah, tidak menjelekkan agama lain, menghormati agama lain saat sedang merayakan hari raya, tidak memaksa orang lain mengikuti keyakinan yang kita anut.
    2.) Menerapkan rasa saling tenggang rasa, saling menghargai kepercayaan antar umat beragama, meningkatkan toleransi antar satu sama lain.

    BalasHapus
  12. Anggota Kelompok:
    1. Althea Dinda Evanazalya (06)
    2. Bima Satria Nugraha (11)
    3. Theresia Sherafin Olivia Ramadani (32)
    4. Triananda Putri Ovilya (33)

    Jawaban:
    1. Kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan dengan saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama, tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu, melaksanakan ibadah sesuai agamanya, mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau Pemerintah.

    2. Menjaga kerukunan, keharmonisan antar umat beragama. pencegahan dan penyelesaian konflik.

    BalasHapus
  13. Anggota kelompok:
    1.Astrella Dara Angelica (10)
    2.Chrysilla Eldira Suryananta (12)
    3.Gabriela Remalya Avrilyn Sahitya (18)
    4.Gavino Thosyeka Zhala Geraida (19)

    Menurut pendapat kita:
    1.Menghormati hak setiap orang untuk memilih agamanya serta memberikan ruang bagi mereka menjalanjakn ibadah sesuai agamanya masing masing.
    2.Kita harus saling menghormati mereka, menghargai mereka di dalam hal kemanusiaan. Tetap menjaga citra Islam dalam hal kemanusiaan berbuat baik dengan sesama muslim maupun nonmuslim.

    BalasHapus
  14. Anggota kelompok
    1. Natasya Maria Stela Maris (26)
    2. Ajeng Kartika Nadila Putri (04)
    3. Veronika Rebecca P. P. (34)
    4. Alfatan Hafiz B. (05)
    1.) a. Tidak membeda bedakan agama
    b. Tidak rasis terhadap agama tertentu
    c. Memberikan kesempatan kepada teman yang akan beribadah
    d. Tidak melakukan diskriminasi
    2.) a. Tidak membunyikan musik terlalu keras saat ada kegiatan keagamaan
    b. Mengingatkan teman untuk beribadah
    c. Tidak menyinggung hal SARA

    BalasHapus

Posting Komentar