AKU CEMBURU


 

Part 4

POV. Fahri Dinata Wahyudi

Aku bukan berlagak bahwa aku paling tampan, tapi semua wanita disiku kadnag membuatku risih semua memaksa dan ingin kuperhatikan. Namun sebenarnya ada satu yang selalu mengganjal dalam hatiku. “Arini Arumi Arsyan”, nama itu selalu terngiang-ngiang ditelingaku. Indah dan terasa sejuk. Namun aku harus tunangan dengan Jihan putri satu-satunya paman Anggoro. Mau ditolak namun aku tidak berani berkata saat semua keluarga berkata bahwa Jihan adalah jodohku sejak kecil dan dia takdirku. Memang aku tidak ingin menentang keluarga bagaimana dengan perasaanku, pernahkah mereka memikirkannya. Arini, dia wanita sekerjaku, bahkan anak buah didalam timku, cerdas, ceria dan selalu tahu dimana dia harus menempatkan diri.

“Arini, hayo kamu darimana akhir pecan kemarin?” Kata Ayyin mencolek Arini. Aku hanya diam mendengarkan.

“diajak keluar Pram, memangnya kamu tahu?” tanya Arini yang membuatku kaget. Prambudi?

“Kamu kencan ya … iya kan? … hayoo … betul nich.”

“Entahlah”

“Sekarang Entah tapi nanti … siapa tahu???” kata Ayyin gembira. Arini hanya tersenyum dan memandangku. Deg … aku juga terkejut saat mata kami bersiborok.

“Arini, sini sebentar!” Kataku akhirnya memanggilnya. Lalu dia berjalan dan mendekati mejaku. Gaya berjalannya tidak pernah dibuat-buat dan sellau hem putih itu yang dipakainya, atau memang dia suka hem putih ya.

“Tolong segera kamu cek desainnya sudah selesai atau belum dan sesuaikan keinginan semua orang ya,” kataku menjelaskan maksud aku memanggilnya. Lalu Arini menjelaskan desain ynag dibuatnya dan maksud dari pemesan. Saat emelihat dia menjelaskan semua terlihat menawan dan bercahaya.

Sepasang mata memandang Arini dan fahri yang sedang mendiskusikan desain. Dia mendengus kesal lalu pergi dengan pikiran berkecamuk.

Komentar