CHIKUNGNYA

 

Chikungnya adalah Infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk. Chikungunya ditemukan di seluruh dunia, khususnya di Afrika, Asia, dan India. Gejala biasanya muncul dalam waktu seminggu infeksi. Demam dan nyeri sendi datang tiba-tiba. Nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan ruam juga dapat terjadi. Penanganan ditujukan untuk menghilangkan gejala. Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam waktu seminggu atau lebih, setelah virus hilang dengan sendirinya.

Gejala biasanya muncul dalam waktu seminggu infeksi. Demam dan nyeri sendi datang tiba-tiba. Nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan ruam juga dapat terjadi.

Orang mungkin mengalami nyeri bagian belakang mata, daerah perut, otot atau sendi, demam, kelelahan atau panas dingin, nyeri sendi menetap, ruam kulit atau sakit kepala

Pengobatan terdiri dari obat penghilang nyeri dan cairan. Penanganan ditujukan untuk menghilangkan gejala. Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam waktu seminggu atau lebih, setelah virus hilang dengan sendirinya.

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit chikungunya, seperti:

·         Bayi

·         Orang dewasa diatas 65 tahun

·         Berpergian ke daerah yang terkena wabah

·         Tinggal di negara tropis yang kebersihan dan sanitasi lingkungannya buruk

 

 

 

Penyebaran chikungunya tidak bisa secara langsung dari orang ke orang karena virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk. Virus chikungunya banyak ditemukan di negara-negara tropis. Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan terutama terjadi saat dini hari dan sore hari. Sehingga orang yang sering berada di luar rumah, akan lebih rentan terkena virus ini.

Nyamuk ini lebih banyak hidup dan berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam ruangan. Dua jenis nyamuk ini umumnya senang untuk mendiami beberapa jenis tempat, seperti wadah penampungan air, bak mandi, hingga pot dan vas bunga berisi air. Seseorang berisiko tinggi mengidap chikungunya jika tinggal di negara tropis, setelah bepergian di area yang endemis chikungunya, atau tinggal di area dengan kebersihan yang buruk.

Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, gejala akan mulai terasa pada 4–8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2–12 hari setelah gigitan. Gejala-gejala awalnya menyerupai gejala-gejala flu:

·         Demam yang muncul secara tiba-tiba sebagai salah satu gejala utama chikungunya.

·         Nyeri sendi yang keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh. gejala ini umumnya berlangsung selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejala utama chikungunya. Umumnya, gejala ini muncul tidak lama setelah gejala demam;

·         Nyeri otot;

·         Kedinginan;

·         Sakit kepala tidak tertahankan;

·         Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh;

·         Kelelahan; dan

·         Mual dan muntah.

Nyeri sendi yang dirasakan akibat chikungunya, umumnya tetap terasa selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Sedangkan pada kasus yang jarang terjadi, chikungunya bisa menyebakan komplikasi, seperti gangguan pada saraf, mata, jantung, dan saluran pencernaan bisa muncul. Terutama pada orang lanjut usia, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.

Diagnosis terhadap penyakit chikungunya, bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah seperti Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Pemeriksaan laboratorium sendiri merupakan pemeriksaan yang sangat penting, karena gejala klinis yang ditimbulkan penyakit chikungunya sangat mirip dengan demam dengue.

Virus chikungunya tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan khusus. Dianjurkan agar pengidap chikungunya menghabiskan banyak waktu untuk istirahat dan tidak melakukan banyak aktivitas berat. Selain itu, pemberian obat pereda rasa sakit dan antiradang hanya bertujuan untuk meredakan gejala. Untuk menangani gejala demam yang bisa berlangsung dalam durasi yang lama, konsumsi obat penurun demam. Pada sebagian pengidap chikungunya yang dehidrasi atau kekurangan cairan, misalnya akibat kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi.

Pencegahan agar seseorang tidak terjangkit chikungunya secara spesifik belum bisa dilakukan. Hal tersebut dikarenakan, vaksin yang dapat mencegah infeksi chikungunya belum ditemukan sampai saat ini. Sedangkan memberantas habitat nyamuk berkembang biak, dan menghindari gigitan nyamuk bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus chikungunya.

Komentar