KESEHATAN MENTAL BAGI PEREMPUAN

 


Apa kesehatan mental itu?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Kesehatan mental ada yang positif dan ada yang negatif biasanya disebut masalah mental atau mental illness atupu gangguan jiwa.


Kesehatan mental yang positif (baik) adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.


Sedangkan gangguan jiwa atau masalah mental merupakan permasalahan internasional yang apabila tidak dapat ditangani akan cenderung meningkat setiap tahunnya. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa yang termasuk dalam gangguan jiwa antara lain depresi, gangguan bipolar, skizofrenia dan psikosis, demensia, dan gangguan perkembangan.

 

Kesehatan mental yang sehat dan positif penting untuk dimiliki karena hal itu memungkinkan orang untuk bekerja secara produktif. Ini termasuk memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas kita, mewujudkan potensi kita sepenuhnya dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup.


Kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetika, hubungan keluarga/teman sejawat, fungsi fisiologis, gaya hidup, pekerjaan, faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, pendidikan dan faktor lingkungan lainnya.

 

Kesehatan mental adalah komponen yang penting dalam setiap jenjang kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Bahkan, seringkali disebutkan, kondisi mental pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan kejiwaan seseorang hingga dewasa nantinya.

 

Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memiliki mental yang sehat sedari kecil. Dengan memiliki mental yang sehat, seseorang dapat merasakan berbagai manfaat dalam menjalankan kehidupannya, seperti:

1.     Lebih mampu mengatasi stres dan tekanan hidup.

2.    Sehat secara fisik atau jasmani.

3.    Dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia.

4.    Dapat berkontribusi di masyarakat.

5.    Bekerja secara produktif.

6.    Sadar potensi yang dimiliki.

Tak hanya itu, kesehatan mental dan fisik pun sangat berkaitan. Seseorang yang memiliki gangguan mental, terutama depresi, dapat meningkatkan risiko berbagai masalah fisik pada masa mendatang, seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin memengaruhi kesehatan mental seseorang:

1.     Faktor biologis, seperti genetik atau ketidakseimbangan kimiawi di otak.

2.    Pengalaman hidup yang pahit, seperti trauma, kekerasan, atau pelecehan.

3.    Riwayat keluarga dengan masalah gangguan mental.

4.    Gaya hidup, seperti pola makan yang buruk, aktivitas fisik yang kurang, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau menggunakan narkoba.

 

Meski dapat berubah menjadi buruk, Anda pun masih bisa memperbaiki kondisi mental Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan meditasi, teknik relaksasi, atau mungkin menjalani terapi dan pengobatan tertentu, terutama jika terkait dengan mental illness.

 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, menjaga mental yang sehat sangat penting untuk dilakukan oleh siapapun. Dengan menjaga kesehatan mental, Anda dapat menjalani dan menikmati kehidupan sehari-hari serta terhindar dari berbagai penyakit.

 

Kesehatan mental yang negative bisa terjadi kepada semua orang dan tak lupa perempuan yang memang rawan mengalami ganggun mental.




Beberapa kasus yang terjadi belakangan ini di Indonesia:

1.     Kasus seorang ibu bernama Kanti Utami yang menggorok ketiga anaknya di Brebes.

2.    di Deli Serdang Sumatera Utara ditemukan pula mayat seorang ibu dan anak kembarnya di dalam rumahnya sendiri.

 kalau mau cek seberapa hebat perempuan itu rawan dalam kesehatan mental, bisa cek disini

Kedua kasus ini memberikan pukulan keras kepada rasa kemanusiaan. Selain kedua aksus tersebut maish banyak di sosial media, kasus serupa seperti fenomena gunung es yang mengemuka, motif dibalik kejadian tersebut diduga karena traumatik dan depresi yang diderita sang ibu. Seorang perempuan yang lemah tapi dikuat-kuatkan.

Bukan hanya tekanan pada urusan rumah tangga, wanita juga kerap mendapatkan tekanan dari urusan pekerjaan. Inilah yang memicu wanita lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan pria. Itulah beberapa alasan wanita lebih rentan mengalami depresi. Namun diluar kerentanannya, perempuan akan bisa berdiri dengan cepat.

Apa saja hal yang harus dilakukan perempuan agar tidak mengalami mental illness?

1.     Mendekat kepada Sang Pencipta, dengan semakin rajin melaksanakan ibadah wajib maupun sunah. Ini harus selalu dilakukan untuk meningkatkaj iman dan takwa kita kepada Alloh SWT.

2.    Bersyukur terhadap apa yang terjadi pada diri sendiri. Dengan cara menerima diri sendiri apa adanya dan tidak menuntut terhadap diri yang melebihi kemampuan.

3.    Curhat atau berbicara tentang perasaan Anda kepada orang yang dipercaya, dapat membantu Anda merasa didukung dan tidak sendirian. Orang dipercaya adalah teman yang sejenis, karena jika lawan jenis akan menimbulkan stress baru.

4.    Tetap aktif, seperti olahraga. Pasalnya, olahraga dapat meningkatkan suasana hati. Dengan olahraga apapun akan membuat tubuh menjadi rileks dan tidak tegang. Misal: jalan kaki, jogging kecil disekitar rumah, atau ikut senam bersama.

5.    Terapkan pola makan sehat guna menjaga fungsi otak dan organ lainnya di tubuh yang baik untuk mental kita. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Men sana cooperato sano.

6.    Hindari alkohol, merokok, dan narkoba yang dapat memengaruhi mental dan merusak organ tubuh.

7.    Tidur yang cukup dapat mengelola suasana hati dan emosi serta mencegah depresi dan gangguan kecemasan. Buatlah jadwal rutin kita dnegan tidur malam dan tidur siang meskipun beberapa menit tapi bisa merehatkan pikiran kita.

8.    Bersosialisasi serta menjaga hubungan baik dan tetap terhubung dengan keluarga atau kerabat. Istilahnya bersilaturahmi, dengan menjaganya maka akan memperpanjang umur begitu slogan yang sering didengar. Ternyata dengan kita seling bertemu dnegan ornag maka kita bisa menerima kondisi kita ataupun bisa bersyukur dengan apa yang diperoleh.

9.    Belajar berkata “tidak” pada hal ynag memepengaruhi kehidupan mental kita.

10. Lakukan aktivitas yang Anda suka, menyenangkan, dan tentu saja menyehatkan. Missal salah satunya dengan menuangkan coretan kecil menjadi cerita didalam blog. Hal ini sering kulakukan sejak tahun 2020. Yach melepaskan penat rutinitas.

11.  Tak hanya meminta bantuan dari kerabat, penting juga untuk membantu teman yang kesulitan. Dengan membantu kesulitan  kerabat ataupun teman akan meringankan beban yang kita jalankan.

12. Berpikir positif, karena pikiran negatif memengaruhi mental Anda. Contoh berfikir positif dengan tidak meng “Ghibah” orang lain.

Cara-cara di atas perlu kita terapkan secara berkelanjutan agar dapat memperoleh manfaatnya dengan optimal. Namun, jika merasakan tanda-tanda gangguan mental, seperti merasa putus asa, perubahan suasana hati yang parah, atau hingga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.

Seorang profesional dapat membantu mengatasi masalah mental yang kita alami, sehingga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Satu hal yang pasti jangan pernah menyerah dalam kehidupan ini karena kebetulan itu tidak ada yanga da memang harus menjalani dan menikmati jalan takdir yang ada.

Semangat selalu hai para perempuan, sehatkan diri, sayangi diri, perdulikan diri, maka kita kan terhindar dari segala macam gangguan kesehatan menatal yang akhir-akhir ini booming dan merebak diseluruh pelosok dunia.

 


#YuksNgebloglagi

#NyeblokasyikbersamaKEB

 



Komentar